“Kami memang manusia biasa. Kami tak sempurna. Tapi demi
putra kami, kami bertekad dan berusaha untuk menjadi yang terbaik untuknya.
Terbaik menurut versi kami. Terbaik menurut standard kami.”
Tidak ada manusia yang sempurna itu pasti. Tidak ada orang
tua pun yang sempurna. Karna kesempurnaan itu hanyalah milik Allah. As new
parents, kami menyadari banyak hal yang harus kami pelajari. Kami percaya Allah
menghadirkan putra kami dalam kehidupan kami, karena Dia percaya bahwa kami
mampu. Mampu untuk merawatnya, mampu untuk menjaganya, mampu untuk
membesarkannya, dan mampu untuk mendidiknya. Sungguh kesadaran yang
berulang-ulang, bahwa kami bukanlah manusia yang hebat dan sempurna, tapi
sungguh tekad dan keinginan untuk menjadi orang tua yang hebat dan sempurna pun
terus menggebu-gebu dalam hati kami. Setidaknya kami ingin putra kami terus
tumbuh sehat menjadi manusia yang lebih baik dari kami, lebih bermanfaat
daripada kami, lebih hebat daripada kami, dan yang pasti kami berharap dia
selalu bahagia. Saya rasa itu keinginan yang diinginkan oleh semua orang tua di
bumi ini.
Komunikasi! Ya komunikasi adalah kunci utama kami untuk
menyepakati banyak hal tentang bagaimana kami akan bersama dalam membesarkan,
merawat, mendidik, dan menjaga putra kami. Setidaknya dari komunikasi tersebut
kami telah menyepakati hal-hal dasar. Seperti keinginan kami untuk meneruskan
hal-hal yang baik dari orang tua-orang tua kami dahulu, dan meninggalkan
apa-apa yang kurang baik darinya.
Kami pun menyepakati bahwa quantity time itu penting, tetapi
quality time itu jauh lebih penting. Oleh karenanya, kami sepakat untuk memberikan
‘isi’ pada setiap waktu kami bersama putra kami. Mengajaknya bermain,
bercerita, dan bernyanyi bersama adalah salah satu cara kami untuk terus
memberikan isi kepada putra kami. Walau putra kami masih sangat muda (3 month)
tapi kami percaya dia bisa memahami apa-apa yang kami sampaikan. Kami
merangsang segala kemampuan fungsi panca indranya, fungsi anggota tubuhnya
sesuai usianya. Kami tidak segan untuk berbagi cerita tentang kegiatan kami
sehari-hari. Memintanya memberikan pendapat apabila kami mengalami kesulitan
dalam memilih. Membawa serta dia kemanapun kami pergi kalau bisa. Menceritakan
dan mengenalkannya pada langit, awan, pohon-pohon, bunga-bunga, hewan-hewan,
kicauan burung ketika kami membawanya berjalan-jalan di pagi atau sore hari.
Juga bahkan menyanyikannya lagu-lagu kebangsaan, disamping lagu kanak-kanak,
Islami, dan lagu-lagu dalam bahasa Inggris. Tidak lupa kami juga bercerita
tentang keluarganya, tentang kami berdua, eyang-eyangnya, pakdhe-pakdhe nya,
budhe-budhenya, om-om nya, tante-tante nya, dan kakak-kakaknya.
Kami pun percaya bahwa anak adalah investasi akhirat,
makanya kami juga menyepakati bahwa pendidikan agama adalah hal dasar diatas
segala hal dasar di atas. Kami terus memperbaiki diri dalam hal ibadah, karena
bagaimanapun contoh perilaku akan lebih mengena kepada anak-anak daripada hanya
lisan. Kami mengenalkannya pada Penciptanya, pada Nabi-NabiNya, Malaikat-Nya,
kitab-Nya, rukun Islam, dan rukun Iman. Kami juga mengenalkannya pada kalimat basmallah,
hamdallah, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istighfar, dan shalawat. Kami juga
seringkali mengalunkan ayat-ayat Al-Quran, membacakannya surat-surat pendek,
bahkan tidak segan-segan seringkali kami mengaji disampingnya dengan posisi dia
melihat ayat-ayat Al-Quran.
Setidaknya sejauh ini, beginilah cara kami menjadi yang
terbaik bagi putra kami menurut versi kami. Dengan berbekal nasihat orang tua, sanak keluarga
kerabat, dokter dan juga internet, kami masih berproses dan terus belajar untuk
menjadi yang lebih baik. Dan dengan meminjam tagline sebuah situs website
parenting, “There's always different story in every parenting style”. Kami
berusaha memahami bahwa setiap orangtua memiliki caranya sendiri dalam mendidik
dan membesarkan putra-putrinya. Dan kami percaya bahwa setiap orang tua akan
berusaha menjadi yang terbaik dan mengusahakan yang terbaik bagi putra-putri
mereka, dengan cara mereka, daya kemampuan mereka, dan versi standard mereka
masing-masing. Kami percaya hal dasar yang diinginkan setiap orang tua pasti
ialah putra-putrinya sehat dan bahagia. Dan mereka akan mengusahakannya semampu
yang mereka bisa usahakan. So, we try not to judge others parenting choices. Cukup
ambil contoh yang baik, dan tinggalkan yang kurang baik, sekali lagi sesuai
standard dan versi masing-masing orang tua. Jangan lupa untuk membagikan
apa-apa yang perlu dibagikan kepada orang tua lain dan para calon orang tua, tanpa menggurui, tanpa
menyalahkan. Tidak perlu mempermasalahkan si orang tua A begini, si orang tua B begini. Karena kami
percaya setiap orang tua mempunyai caranya sendiri untuk membuat putra-putrinya
bahagia. Dan mereka akan berusaha untuk itu. :)